5 Hal yang Menyebabkan Jualan di Instagram “Impoten”. Parahnya Saya Pernah Jalani Semuanya

Hai teman-teman, apakah Anda sudah mempunya bisnis online sendiri? Khususnya jualan produk atau lebih enak disebut toko online atau online shop. Dan jika Anda sudah punya bisnis online, apakah sudah mulai mencari market potensial dari Instagram? Jika sudah, sudahkan mencoba mendapatkan banyak pembeli dari Instagram? Atau malah sudah mencoba berbagai teknik dan cara dari Mentor namun tetap Zonk hasilnya?

Kali ini saya mau bahas itu, ada 5 kesalahan yang musti teman-teman “sedikit demi sedikit” untuk menghindarinya.

Jika teman-teman masih berada di posisi ini, silakan mulai untuk melangkah maju agar bisnis teman-teman juga bisa melejit dan banjir order lewat Instagram.

[1]. Kesalahan pertama, masih berpikir bahwa jualan produk di Instagram hanya sebagai “bisnis sampingan”.

Kenapa? Bisnis is bisnis. Pola pikir adalah kunci utama kita untuk bisa selalu aksis dan berkembang. Ketika kita berpikir bahwa bisnis yang sedang kita bangun adalah bisnis sampingan, saya yakin upaya dan usaha yang kita tempuh juga bakal “setngah-setengah”.

Makanya jangan heran jika HASILnya pun kurang maksimal.

[2]. Kesalahan kedua: Jualan PALUGADA.

Apa itu? Jualan produk campur-campur, alias “apa yang lu butuh, gua ada”, disingkat PALUGADA.

Misalnya nih, kita punya online shop dengan tema HERBAL, tapi yang dijual macem-macem, bukan cuma fokus ke 1 item, tapi jualan aksesoris lain pun ada disana.

Jika teman-teman masih seperti ini, segera ubah pola jualannya. Lebih baik fokus jualan 1 produk di banyak akun bisnis, dari pada jualan banyak produk dalam 1 akun bisnis.

Lanjut…

[3]. Masih suka menjadi Superman. Semua hal dikerjakan sendirian.

Keseriusan Anda menjalankan bisnis online anda, dituntut untuk bisa berbagi tugas kepada staff atau karyawan anda. Jangan semua-muanya dikerjakan sendiri, mulai iKLAN, ORDER PRODUK, PACKING, KIRIM PAKET, CUSTOMER SERVICE semua dikerjakan sendiri.

Rekrutlah karyawan, minimal ada team CS dan Delivery untuk handling konsumen, Anda bagian periklanan dan keuangan.

[4]. Tidak memikirkan BRANDING.

Branding tidak hanya tentang Merk. Tapi tentang konsistensi bisnis Anda. Misalnya pemilihan warna.

Coba saya tanya, branding dengan warna apa jika saya tanya Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lain-lain.

Nangkep kan?

Itu hanya salah satu contoh pewarnaan saja, branding lebih dari pada itu.

[5]. Tidak adanya SISTEM.

Semua orang saya rasa sudah tahu, kita butuh sistem, tapi tidak semua orang mau menerapkan itu, dan kalau boleh jujur kebanyakan karena “agak males”, bener ya?

Apalagi jika kita terlalu sering memikirkan hal teknis, lalu disuruh untuk diam di depan meja, menuliskan SOP, alur sistem, pola kerja, dan lain-lain, pasti males duluan 😀

Padahal sistem itu sangat penting kalau bisnis kita mau maju dengan pesat.

So, dari 5 hal di atas, mana yang pernah atau sedang teman-teman jalani? Atau jangan-jangan malah semuanya? Yuk mulai ubah pola berbisnis online yang baik.

Visitor biasanya juga membaca